Minggu, 07 Februari 2010
Saatnya IPM membangun KOMUNITAS
Perlu teman-teman ketahui bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai organisasi berbasis Pelajar disekolah muhammadiyah secara khusus dan disekolah Negeri dan Swasta (selain Muhammadiyah) secara umum semakin tumbuh dan berkembang, hal tersebut menjadikan gerakan IPM mulai diperhitungkan sebagai wadah meningkatkan potensi, softskill, dan membina Pelajar di Indonesia yang membantu Indonesia mencerdaskan anak bangsa sehingga melahirkan dalam jiwa Pelajar yang berkarakter, berfikir kritis dan beretika. Demikian juga dalam mengahdapi perubahan zaman yang sangat cepat menjadikan banyak tantangan yang harus dilalui oleh IPM sebagai gerakan Pelajar yang harus memiliki langkah-langkah matang sebagai jalan lain untuk mencapai hal diatas. Pada masa-masa sebelumnya IPM sangat fokus terhadap pembinaan pelajar dalam bidang kepemimpinan dengan memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi pemimpin yang mempunyai wawasan keislaman dan keilmuan sehingga banyak menghasilkan pelajar yang dibina dan ajarkan sebagai keder pemimpin dalam sebuah organisasi di IPM, pada perkembangan zaman saat ini, IPM sangat membutuhkan kader yang mempunyai keahlian yang jelas dalam suatu bidang tidak hanya kemampuan dalam bidang kepemimpinan sehingga seorang kader IPM selain pandai dalam memimpin sebuah organisasi, juga memiliki keahlian (sofskill).Pada masa akan datang IPM membutuhkan kader-kader Intelektual yang tidak hanya menjadi pemimpin, tapi menjadi Penulis yang handal, Jurnalis yang kritis, sastrawan yang puitis, Budayawan yang artistik, seniman yang kreatif, teknolog yang inovatif, musician yang inspiratif, dan lain sebagainya itulah yang di butuhkan dan harus di bangun di IPM terutama di Jawa Timur. Oleh karena itu, IPM harus menggembangkan sayap dalam melakukan pembinaan terhadap seorang kader, selain mempunyai ideology yang kuat juga mempunyai keahlian tertentu baik di bidang kesenian maupun bidang teghnologi. Hal tersebut dapat di kembangkan dengan kerakan KOMUNITAS. Gerakan komunitas ini akan mampu mengembangkan berbagai macam perkumpulan baik yang beranggotakan Pelajar Muhammadiyah maupun pelajar yang bukan dari Sekolah Muhammadiyah, dengan tujuan lain syiar IPM lebih di kenal dan lebih bagus lagi.Komunitas di IPM terbentuk dari kumpulan pelajar yang telah tergabung dalam Kegiatan Ektrakulikuler di setiap sekolah dan diwadahi oleh Pimpinan Daerah (PD IPM) di seluruh Indonesia. Dalam suatu komunitas Siapa saja boleh berpartisipasi asalkan sesuai dengan minat dan bakat yang komunitas tersebut pelajari. Setiap anggota komunitas dapat memberikan masukan, menyuarakan pendapat untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan potensi. Hasilnya, kumpulan pikiran, perasaan dan tindakan yang berkembang dan menyebar pesat secara positif. Manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh pelajar yang tergabung dalam komunitas tersebut.Kesimpulan yang dapat diambil bahwa dengan mendirikan sebuah komunitas dalam IPM adalah salah satu jalan menghadapi banyaknya problematika yang dialami Pelajar Indonesia saat ini yang telah terpengaruh oleh dampak Negatif dari Globalisasi yang menyerang Indonesia.Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur telah mengumpulkan data komunitas yang telah didirikan PD IPM se Jawa Timur yang berjumlah 12 Komunitas di tingkat pelajar baik yang bersifat perkumpulan internal IPM maupun di luar IPM. Trobosan itu ternyata mampu mengembangkan potensi bagi semua pelajar baik di tingkat SMP dan SMA. Salah satu contoh komunitas di Kabupaten Jember yang didirikan oleh PD IPM Jember, merekan mendirikan Komunitas Baca `Pinggir Embong`.Komunitas baca Pinggir Embong ini didirikan dengan alasan banyak sekali pelajar yang sukanya keluyuran dijalan sepulang sekolah baik yang sekolah di Negeri maupun Swasta. Output yang di dapatkan dari komunitas tersebut sampai saat ini telah dirasakan oleh semua lapisan Pelajar yaitu dengan diterbitkan sebuah buletin bulanan yang digarap sendiri oleh anggota komunitas ini dan tidak keluar dari ketentuan dari IPM sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah. Dan masih banyak yang komunitas lainnya yang berkembang sesuai keahlian dan kultural masing-masing tiap daerah. Tetap semangat dan selamat mencoba berkomunitas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
zipzzzzzzz......?
BalasHapus